SUIKER FABRIEK (PABRIK GULA) COLOMADU
Pabrik Gula Colomadu adalah sebuah pabrik gula non aktif
yang terletak di Kecamatan Colomadu karanganyar. Pabrik tersebut didirikan pada
tahun 1861 yang diprakarsai oleh KGPAA Mangkunegara IV. Beliau mendirikan pabrik
gula tersebut selain dengan menggunakan uang pribadinya juga dengan mendapatkan
pinjaman uang dari teman dekatnya yaitu seorang mayor China bernama Be Biauw
Tjwan di Semarang.
Tak tanggung-tanggung, biaya pembangunan pabrik gula ini
pada waktu itu menelan biaya sebesar f 400.000.
KGPAA
Mangkunegara IV mempercayakan pembangunan pabrik tersebut pada seorang arsitek
Jerman bernama R. Kampf. Pembangunan pabrik sendiri dapat diselesaikan dalam
waktu kurang lebih satu tahun.
Seiring
dengan berjalannya waktu dan sepeninggalan KGPAA Mangkunegaran IV, PG Colomadu
banyak mengalami pasang surut. Bahkan pabrik ini tercatat pernah dijual ke
pemerintah kolonial untuk menutupi hutang-hutang penerus Mangkunegara IV yang
terkenal boros.
Colomadu memiliki makna Gunung Madu. Mangkunegara
IV sebagai pendiri pabrik ini memiliki harapan agar kehadiran
pabrik
gula ini mampu memberikan kesejahteraan bagi praja Mangkunegara dan masyarakat
Mangkunegara.
Pasca
kemerdekaan pengelolaan Pabrik Gula Colomadu diambil alih oleh pemerintah.
Nasib nahas PG Colomadu terjadi pada tahun 1997. Krisis ekonomi dan mahalnya
biaya perawatan dan operasional waktu itu membuat pabrik ini dikorbankan demi mempertahankan
pabrik gula lain seperti Tasikmadu dan Gondang Winangun.
PG Colomadu Tahun 1867 (Leiden)
Akhirnya
pada tahun 1997 PG Colomadu melakukan penggilingan terakhir yang kemudian pada
tahun 1998 diikuti dengan penutupan pabrik untuk selamanya.
PG Colomadu Tahun 1920 (Leiden)
Disekitar
area pabrik atau tepatnya di Desa Malangjiwan masih bisa dijumpai makam Nyi
Pulungsih yang merupakan salah satu selir Mangkunegoro IV keturunan Tionghoa.
Beliau juga turut andil dalam pembiayaan pembangunan PG Colomadu. Dulu makam
tersebut dijadikan tempat ziarah saat prosesi Cembengan sebelum giling tebu.
Selain
makam Nyi Pulungsih di sisi timur pabrik juga terdapat sebuah monument
Mangkunegara IV dengan beberapa prasasti dibawahnya. Monument tersebut juga
menjadi salah satu tempat wajib dalam tradisi Cembengan.
PG Colomadu
Stasiun Remise PG Colomadu
Bekas Lori PG Colomadu
Bis Sekolah Milik PG Colomadu
Stasiun Pengisian Bahan Bakar PG Colomadu
Tungku Pembakaran dan Cerobong Asap PG Colomadu
Bagian Dalam Bangunan Utama PG Colomadu
Mesin Giling PG Colomadu
Bekas Jalur Kereta Milik NIS di PG Colomadu
Rumah Administrateur PG Colomadu
Rumah Administrateur PG Colomadu
Makam Nyi Pulungsih