Minggu, 08 November 2015

 GAPURA KERATON BATAS KOTA SOLO

Gapura Keraton adalah sebuah bangunan gapura yang pada zaman dahulu difungsikan sebagai pembatas sekaligus pintu gerbang masuk ibu kota Kerajaan Kasunanan Surakarta (Kota Solo) dengan daerah sekitarnya. Gapura Keraton tersebut didirikan oleh Paku Buwono X pada kisaran tahun 1931 hingga 1932.
Gapura Keraton sendiri tidak hanya didirikan dijalan utama atau jalan penghubung saja, melainkan juga ada yang didirikan dipinggir Sungai Bengawan Solo yang pada waktu itu menjadi dermaga dan tempat penyeberangan di Kota Solo.
Secara fisik Gapura Keraton dibagi menjadi dua, yakni gapura dengan ukuran besar dan ukuran kecil. Selain perbedaan dari segi ukuran fisik, perbedaan lain adalah adanya sebuah prasasti yang melekat dibangunan gapura. Dibagian prasasti tersebut biasanya tertulis pendiri gapura dan waktu pembangunan gapura.
Gapura Keraton sendiri secara keseluruhan berjumlah tujuh buah yang tersebar dibeberapa titik dan arah, yaitu: Jurug, Kandang Sapi, Kleco, Makamhaji, Baki, Grogol dan Mojo/ Silir. Dari ketujuh gapura tersebut hanya tiga yang memiliki ukuran besar atau memiliki prasasti di bagian bangunannya, yaitu: Jurug, Kleco, dan Grogol. Mungkin pada masanya jalanan di tiga gapura tersebut sudah ramai dan menjadi jalan utama.


Gapura Batas Utara di Jurug  



Gapura di Tepi Sungai Bengawan Solo di Mojo/ Silir


Gapura Batas Selatan di Grogol

Gapura Batas Selatan di Baki

Gapura Batas Barat di Makamhaji



Gapura Batas Utara di Kandang Sapi

Gapura Batas Barat di Kleco

Gapura Batas Barat di Kleco Tahun 1900 (Leiden)








Tidak ada komentar:

Posting Komentar